Minggu, 11 Februari 2018

TERSESAT DALAM GELAPNYA CINTA



“Tersesat dalam gelapnya Cinta”
                                     
Awal mula,kisah itu datang...
Disaat aku tak mengerti..
Tak mengerti apa itu Cinta..
Kisah itu,terus berlanjut..bersama waktu...
Mendorong diri ini..
Tenggelam kedalam limbah hitam..

Kedatangan dirinya,seakan mengubah roh..
Di dalam jasmaniku...
Bertindak seperti setan,mengubah seluruh sifat ku..
Oh Tuhan... Apa ini..??
Keegoisan,perlahan mulai menjalur kedalam pikiran ku...
Gelapnya,perasaan itu..
Seakan melumpuhkan sisi malaikat ku..
Melumpuhkan,hingga hampir tak sempurna lagi..

Teguran akhirnya datang..
Datang menerangi pikiran ku..
Sosok keji itu,perlahan mulai memudar dipikiranku..
Menjauh..menjauh.. dan akhirnya sirna..
Waktu yang terus berjalan..
Seakan menjadi saksi bisu..
Menyaksikan kebencian yang merasuki..

Air mata ini,sungguh tak bisa mengalir..
Kering,seumpama laut yang surut..
Darah yang terus setia mengalir ditubuh ku..
Kini,mulai bersatu dengan kebencian ku..
Kebencian...kebencian yang terus abadi..
Sampai dirinya,hangus menghilang dari dunia ini..

Selasa, 28 Februari 2017

CERPEN RIZKA

Rizkaaaaaaaaa

CINDA DALAM DIAM

Rizka Andriana Sinaga

KRITIK DAN SARAN

Tetap semangattt aja dalam dunia menuliss..:D

PUISI

Ibu ku,  Idola ku
                                                                                     

Wahai sang idolaku,Ibu..
Tiada yang sempurna dihati ini..
Kecuali dirimu yang mulia..
Dengarlah wahai sang ibu,aku adalah anak mu tercinta..
Ucapan terima kasih,tak akan bisa membalas semua pengorbanan mu..

Maafkan aku..maafkan aku ibu..
Jika aku sering menggoreskan luka dihatimu..
Jika aku sering membantah perkataan mu..
Jika aku sering membuatmu meneteskan air mata..

Aku tahu ibu,tiada manusia yang ikhlas menyayangi ku selain dirimu..
Kaulah penerang jalan ku..
Kaulah Pahlawan kehidupan ku..
Dan kaulah jembatan ku saat aku memasuki Surga-Nya kelak..

Detik,menit bahkan Jam..
Tak pernah kau hitung..
Saat kedua tangan suci mu mendekap tubuh ini..
Tangisan yang mungkin terdengar bising bagi sebagian orang..
Tak pernah membuat tangan mu menutup telinga itu..

Terima kasih ibu..
Cinta dan kasih ku tak akan pernah putus..
Doa ku selalu aku persembahkan untuk mu..
Sampai engkau tertidur panjang disamping-Nya..

                                                                       
                                                                                              

Senin, 27 Februari 2017

Diary in The Rain




Diary in The Rain
Pada hari ini, tepatnya ketika hujan turun aku terduduk dibalik monitor persegi panjang. Menatap layarnya sambil menuliskan beberapa kata yang tergiang di pikiran. 
Februari, menjadi awal dari tulisan Diary ku ini. Tanggal 28 Februari 2017, pada pukul 14.45. Dibalik jendela yang terbuka lebar diatas ku, aku bias melihat apa yang terjadi ketika itu. Bukan terjadi di dunia nyata, namun apa yang terulang didalam memori.
Kalian mengenal rasa

Jumat, 24 Februari 2017

My Bodyguard is My Boyfriend



            “Erwin...!!”
Aku berkteriak,sambil berjalan menuju kamar cowok itu. Erwin adalah teman ku dari kecil, dulunya dia hanya teman biasa bagi ku. Maksudnya, kami hanya sering bertemu di kampus ataupun jika dia mampir kerumah ku. Tapi, sekarang keadaannya berbeda, semenjak banyak cowok-cowok kampus yang jahilin aku, Erwin disuruh Papa untuk menjadi Bodyguard pribadi ku. Jadi,semenjak Erwin menjadi pengawal ku, cowok itu selalu tidur dirumah kami. Erwin itu orangnya baik, apa adanya,dan cukup ganteng. Dan yang bikin aku betah berteman dengannya, yaitu sifatnya yang penyabar banget. Berbanding terbalik dengan ku, aku itu orangnya judes ,cerewet dan pemarah. Oya kenalin,nama ku Mia Emilia. Kalian bisa panggil aku Mia.
Akhirnya aku sampai di depan pintu kamar Erwin. Ku buka pelan pintu berwarna coklat itu. Terlihat sosok laki-laki sedang tertidur dimeja belajarnya. Aku mendekat, dan berdiri disamping nya. Busyet dah, ni anak tidurnya pules banget, aku jadi tak tega membangunkannya. Tapi, kalau dia gak bangun siapa yang ngantar aku kuliah.
“ERWIN BANGUNN...!!”
Teriak ku cukup keras.
Erwin tersentak dan mencari asal suara itu.
“Bangun, tidur mulu..”
kata ku sebel.
“Eh, Non Mia..”
jawab Erwin dengan suara lemas.
“Ish apaan sih, pakek non-non segala, bangun gih, anterin gue kuliah..”
“Iyaa, ini kan udah bangun..”
“Cepetan, awas kalau lama, gue tunggu di depan..”
jawab ku jutek dan pergi dari kamar itu.
Erwin hanya diam. Mungkin saja dia agak sebal karena ku marahi, atau mungkin dia gak fokus karena baru bangun..?
10 Menit aku menunggu. Sosok Erwin baru nongol.
“Lama banget, kayak cewek.”
“10 Menit kok lama sih, belum lagi mandinya, belum lagi pakek baju, belum lagi sarapan..”
jawab Erwin panjang lebar.
Aku tak menjawab lalu bergegas masuk kedalam mobil. Tak membutuhkan waktu lama, kami sampai didepan kampus. Aku turun dari mobil itu, begitu juga Erwin. Seperti biasa, Erwin menunggu ku dikampus. 
Tak lama, mata kuliah hari ini selesai. Aku keluar kelas dan mencari sosok Erwin. Aku terus berjalan,hingga sampai di kantin kampus.Ternyata Erwin sedang bersama Widi. Mereka berdua sangat akrab.
“Kenapa kamu disini Erwin..?”
tanyaku. Erwin dan Widi agak kaget dan menoleh kearah ku.
“Kamu udah pulang..?”
Erwin berdiri menatap ku.
“Eh, Mia..Apa kabar? Lama kita tak bertemu..?”
kata Widi mengulurkan tangannya kearah ku. Aku hanya diam,dan tak mau bersalaman dengannya. Widi itu cewek yang nyebelin,dan ternyata dia suka sama Erwin. Padahal,aku..aku juga menyukai Erwin ,bahkan dari dulu,dari pertama kali kami berteman. Tapi,aku selalu tak berani mengungkapkan perasaan ini. Aku takut, Erwin akan menertawakan ku.
“Ayo pulang, ngapain kamu disini, gak ada kerjaan aja..”
jawab ku marah,dan berjalan menuju parkiran.
            Malam ini, aku berencana ingin jalan-jalan ke Mall. Seharian dirumah membuat diri ku, bosan. Aku berencana mengajak Erwin. Malam itu, Erwin sedang berbincang-bincang dengan Pak Gatot, satpam rumah ku.
“Win,anterin gue yuk..”
Dia hanya diam.
“Erwin..!!”
“Anterin kemana Mia..?”
“Ke Mall..”
“Baiklah, permintaan seorang Putri gak bisa ditolak..”
Jawab Erwin sedikit tersenyum kearah ku.Aku tahu, dia sedang mengejek ku.
Sampai Mall,kami sibuk berbicara. 1 jam berlalu, aku dan Erwin keluar dari Mall. Belum sempat kami menuju mobil, kami bertemu lagi dengan Widi.
“Erwin, ngapain kamu disini,aku gak nyangka banget,ini udah takdir namanya..hehehe”
Gila,suara ni cewek bikin gue eneg.Sok manis dan sok lembut lagi.
            “Biasa,lagi nemenin Mia..”
            “Ohh,kenapa sih kalian selalu berdua aja..”
            “Ya iyalah,namanya Erwin Bodyguard gue..”
Sambung ku kesel.
Ekpresi Widi terlihat kaget.
            “Bodyguard? Gak salah..? kok kamu mau sih Win..?”
Erwin hanya diam.
            “Lo kenapa sih sibuk banget,terserah Erwin donk,mau apa enggak..”          
            “Ustt..udah-udah,gak baik kalo berantem disini..”
Sambung Erwin,menatapku.
            “Ehmm tapi kalian gak pacaran kan..?”
Tanya Widi gelisah.
Aku langsung terdiam dan tak menjawab apa-apa.Ntah kenapa jantungku langsung berdegup kencang.
            “Mau nya sih,kayak gitu..”
Timpa Erwin serius.Aku menatap Erwin.Sebenarnya,apa maksudnya..?
Widi juga diam,dan memasang wajah bingung.
            “Kok diem aja sih,emangnya aku salah ngomong ya..?”
Erwin menatap ku.Sementara aku masih saja bingung.
            “Erwin..? kamu ngomong apa sih..?”
Tanya Widi penuh selidik.
            “Sebenarnya,aku itu suka sama Mia,Wid..dan baru hari ini aku baru bisa ngomong..”
            “Lo gak serius kan Win..?”    
            “Lo bisa lihat ekspresi gue,serius atau enggak..”
Mendengar kata-kata Erwin,aku langsung salah tingkah,dan tak berani melihat matanya.
            “A..aku duluan ke Mobil..”
Aku berjalan meninggalkan Erwin.Tapi,Erwin langsung memanggil ku dan merangkul pundak ku.
            “Lo malu ya..?”
            “S..siapa yang malu..”
            “Sebenernya,lo juga suka kan sama gue..”
            “Sok tahu lo..”
Jawab ku malu,tanpa menatap dirinya.
Di perjalanan pulang aku senyum-senyum sendiri dan tak menyangka atas apa yang dikatakan Erwin.Akhirnya,aku berani juga mengungkapkan isi hati ku.Sosok teman yang selama ini melindungi ku,sekarang menjadi pasangan ku,yang setiap saat selalu ada untuk ku.Ternyata,cinta sejati itu tidak diukur oleh harta,kecantikan,ketampanan atau pun kepintaran.Cinta sejati itu adalah cinta yang selalu,saling melengkapi satu sama lain.
 

Indahnya Dunia Menulis Published @ 2017 by Rizka Andriana Sinaga